Pernah aku berbicara tentang sosok dibalik
kata 'bijak' pada postingan ini?
Seingatku tidak pernah kan? Biar kali ini aku ceritakan sedikit pada kamu
semua.
Sosok yang banyak sekali membantu untuk berpindah, melupakan,
mengikhlaskan seseorang yang tak berperangai baik rupanya, manis dibibir namun
lain disikap. Seseorang yang berkedok hijrah tapi kembali mendekat kepada yang
lain. Bahkan lebih romantis rupanya. Ah biarlah, aku hanya sebagai penonton
yang melihat akan bertahan sampai berapa lama. Syukur-syukur jika memang hingga
akad kelak, hingga tak akan ada lagi wanita yang merasa dirugikan olehnya.
Sosok ini, yang ku andalkan dalam memberi berbagai wejangan baik.
Salah seorang yang memberiku semangat motivasi untuk bisa keluar dari seseorang
itu, dan bertahan untuk berjuang keluar dari zona nyaman ini. Mulai dari
manakah baiknya? Ku rasa cukup banyak kisah yang tak terduga bahkan tak pernah
terpikirkan sebelumnya.
Mungkin benar
rupaya, wanita dan pria sulit untuk sekedar bersahabat. Maksudnya saling
melempar curhatan tanpa muncul perasaan lebih diantara keduanya. Salah satu
atau bahkan keduanya pasti memiliki perasaan. itu terjadi pada kami. Sosok itu
tertarik padaku, yang saat itu belum benar-benar bisa melupakan seseorang.
Butuh waktu cukup lama hingga benar-benar menaruh hati sepenuhnya. Banyak
sekali cerita yang kami goreskan. Tapi kami sadar, ini tak halal, maka kami
berusaha untuk lepas dan beristiqomah. Meski memang iman naik turun.
Aku berjanji, InsyaAllah, menegakkan perintah
Allah juga, aku gak mau menaruh hati pada orang lain lagi, selain kamu, kamu
yang terakhir saat ini. Hingga saatnya kelak, seperti katamu, jika ada orang
lain yang duluan serius, tergantung pada keputusanku nanti. Ku harap, itu kamu.
*tumben alay, tumben melow X'D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar