Kamis, 14 Juni 2018

Mengenai Masa Depan


Mengenai masa depan. Kenapa?
Apa salah dengan apa-apa yang aku ambil sekarang? Hari ini?
Tentang apa-apa yang aku perjuangkan hari ini?
Kenapa? Semua merendahkan. Seolah-olah tak ada nilai apa-apanya.
Lalu apa? Jika hari ini aku tak disini, apa kalian bisa menjamin, hah?
Mah, aku mau cerita. Boleh? Sedikit saja, sebentar saja. Mah, jika memang pilihanku adalah salah. Tidakkah lebih baik untuk memberi hal positif. Untuk kedepannya? Hal-hal yang membangun. Bukan malah semakin menjatuhkan? Dihadapan orang banyak? Hari ini, sungguh aku tak berharap materi, tak mau lagi. Aku lelah. Nanti, aku benar-benar ingin pergi, menjauh dari hiruk pikuk manusia-manusia yang sibuk saling membanggakan, dan membandingkan satu sama lain. Aku tak mau menjadi bagian dari golongan itu, Mah. Inginku mengabdikan diri untuk manusia-manusia lain, anak-anak itu. Meski aku belum bisa menjadi sosok yang akan mereka banggakan nantinya. Tapi inginku, membantu mereka, menjadi bagian dari perjalanan mereka. Untuk menemukan sosok itu. Ya, itu saja, Mah. Maaf, jika anakmu ini tak bisa membahagiakanmu dengan jalan dunia. Maaf. Aku menyerah, Mah. Akan ku kejar kebahagiaan itu dengan jalan akhirat. Ku kira itu lebih mudah. Tapi pintaku, ku mohon, do'akan aku. Beri aku suapan kata-kata manis. Kata-kata pembangun birahi. Agar tak lagi aku mengalami ini, perasaan ini, Mah. Sungguh, aku kesal. Jika malam-malamku selalu terbesit pikiran-pikiran semacam ini. Aku tak mau sampai kepada pikiran tak percaya dengan yang telah digariskan oleh Tuhan ku.
Oh Allah, aku tahu. Aku bukan hamba yang benar-benar bisa menaati perintahmu secara utuh. Aku tahu, masih banyak sekali kekurangannya. Oh Allah, aku minta maaf. Sekali lagi minta maaf. Tapi ku pinta, jangan pernah lepaskan aku, dari jalan-jalan yang diridhoi oleh Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar